Jenis jenis bebek pedaging
selain daging ayam, daging bebek mulai diminati oleh masyarakat karena rasanya yang dinilai jauh lebih gurih jika dibandingkan dengan daging ayam. Ini dikarenakan daging bebek lebih mengandung banyak lemak dibanding dengan daging ayam, jadi hati-hati dengan kolestrol yah. Tapi selain dagingnya, bebek juga banyak diternakan untuk diambil telurnya.
Bebek sendiri ada banyak jenisnya, berdasarkan fungsinya ada bebek pedaging dan petelur. Tapi tidak jarang juga bebek petelur dimanfaatkan dagingnya pada saat memasuki masa afkir atau sudah tidak aktif lagi bertelur. Tapi memang dagingnya akan lebih keras atau alot, maka untuk bebek yang diambil daging sebaiknya dari bebek khusus pedaging agar dagingnya lebih empuk dan tidak butuh waktu lama untuk pengolahannya.
Jenis jenis bebek pedaging yang dapat kita pelihara
Sedangkan bebek petelur adalah bebek yang mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak dan biasanya badannya kecil atau jumlah karkasnya sedikit. Bebek pedaging juga bisa menghasilkan jumlah telur yang cukup banyak per tahunnya, jadi bebek memang hewan ternak yang dwi fungsi. Kita akan coba membahas beberapa jenis diantaranya, yang sering diternakan.
1. Bebek Bali
Jenis ini adalah varian bebek lokal yang banyak diternakkan di pulau Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Barat, sering juga disebut penguin karena bentuk tubuhya yang hampir tegak berdiri seperti penguin. Biasanya dijadikan bebek petelur karena produksi telur yang bisa mencapai 220 butir per tahun dengan berat telur yang tergolong kecil sekitar 59 gram per butir. Punya daya tahan tubuh yang tubuh yang sangat bagus diberbagai suhu yang berbeda. Jenis ini mulai memproduksi telur pada usia 23-24 minggu dan tidak punya sifat mengerami telurnya.
Warna bulu dari bebek ini juga mempengaruhi jumlah produksi telurnya, warna bulu sumi atau warna seperti jerami kering bisa memproduksi telur mencapai 153 butir telur per tahun, warna bulu sumbian atau warna gelap memproduksi sekitar 145 butir telur per tahunnya, sedangkan yang berbulu sikep atau warna putih hanya mampu menghasilkan 100 butir telur per tahunnya. Jenis lainnya adalah yang berbulu putih bersih dengan jambul di kepala, tapi jenis ini lebih banyak dijadikan itik hias dikarenakan keindahan bentuk dan warnanya. Bebek bali tidak memiliki sifat mengerami telur dan bobotnya bisa mencapai 1,6 kg dalam kurun waktu 2-3 bulan.
2. Bebek Mojosari
Bebek ini juga dikenal dengan bebek Mojokerto karena bebek ini mulai diternakkan di daerah Modopuro, Mojosari, daerah Mojokerto Jawa timur. Bebek ini punya warna bulu kemerahan variasi coklat, hitam dan putih serta paruh dan kakinya yang berwarna hitam. Biasanya pada pejantannya terdapat 1-2 bulu ekor melengkung ke atas. Berat badan dewasanya rata-rata 1,7 kg. Jenis ini banyak diminati dan dijadikan sebagai bebek petelur karena produksi telurnya yang banyak, rata-rata 230-265 butir per tahunnya.
Budidaya bebek ini menguntungkan karena mudah dalam pemasaran sebab ukuran telur yang besar, lebih hijau dan rasanya yang enak. Bebek ini mulai bertelur saat usianya 6-7 bulan. Jenis ini juga bisa diambil dagingnya, karena bila diolah rasa dagingnya enak dan juga empuk.
3. Bebek Tegal
Bebek yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah ini punya bentuk badan yang mirip seperti botol, posisi badannya hampir tegak lurus, bentuk tubuh yang langsing dengan langkah yang tegap dan tinggi badannya bisa mencapai 50 cm. Bentuk Lehernya cenderung membulat tapi panjang dan bentuk kepala yang jauh lebih kecil dari badannya. Warna bulu badannya coklat atau istilahnya Jarakan, sedangkan yang bertotol-totol hitam, putih dan coklat disebut Branjangan. Selain itu juga ada yang berwarna putih, kekuningan dan abu-abu. Bentuk paruhnya panjang serta melebar pada bagian ujungnya dan warnanya dominan hitam seperti warna kakinya.
Sering dijadikan sebagai bebek petelur dikarenakan jumlah telurnya banyak dengan bobot telur yang cukup berat sekitar 70-75 gram per butirnya. Untuk bebek yang berwarna Branjangan bisa menghasilkan sekitar 250 butir per tahun, bebek warna Jarakan menghasilkan sekitar 200 butir telur pertahun, sedangkan yang berwarna lainnya seperti putih hanya mampu hasilkan sekitar 150 butir saja per tahunnya. Bebek ini mulai memproduksi telur pada usia 22-24 minggu, tapi usia produktifnya adalah 1-2 tahun dan bebek jenis ini juga tidak punya sifat untuk mengerami telurnya. Beratnya dapat mencapai 1,5 kg dalam kurun waktu 2-3 bulan. Bebek Tegal juga mudah beradaptasi sehingga sering dikawinsilangkan dengan ras lain.
4. Bebek Alabio
Bebek ini berasal dari sebuah nama daerah di Kabupaten hulu sungai utara Kalimantan Selatan yaitu Albio dan bebek ini sendiri merupakan hasil dari perkawinan silang bebek Kalimantan dengan bebek Peking. Jantannya memiliki warna bulu coklat gelap atau abu-abu hitam dan di ekornya terdapat bulu yang melengkung keluar. Sedangkan betinanya berwarna coklat kuning keabuan berkombinasi bintik putih serta ujung dada, sayap dan kepala ada sembur warna hitam.
Paruh serta kakinya berwarna kuning terang dan badannya cukup lebar dengan posisi yang tidak terlalu tegak lurus melainkan membentuk sudut 600 dari tanah. Berat tubuhnya mencapai 2 kg dalam kurun waktu 2-3 bulan, maka sering juga dijadikan sebagai bebek pedaging. Tapi bebek ini tidak jarang juga dijadikan sebagai bebek petelur dikarenakan kemampuan bertelur mencapai 200-250 butir per tahunnya. Pertama kali bertelur adalah pada usia 24 minggu dengan berat rata-rata telurnya 62 gram per butir, tidak terlalu besar sama seperti telur bebek Bali.
5. Bebek Peking
Bebek peking berasal dari provinsi Peking di China, kemudian didatangkan ke Amerika Serikat pada tahun 1870. Salah satu jenis bebek pedaging yang banyak digemari, baik di Chian Amerika Utara maupun Australia dan sudah terekspor juga di Indonesia. Warna bulunya di dominasi putih dengan paruh dan kaki yang berwarna kuning. Pertumbuhan bebek ini sangat cepat, jika merawatnya dengan intensif bobotnya bisa mencapai 2,5-3,5 kg dalam kurun waktu 2 – 3 bulan saja.
Jika dilihat sekilas, bebek peking ini memang mirip dengan Entok karena bobotnya yang besar. Itu sebabnya bebek ini sering dikawinsilangkan yang bertujuan untuk mendapatkan bebek dengan keunggulan yang dimiliki bebek peking tapi mampu bertahan dengan cuaca dan lingkungan Indonesia.
6. Bebek Raja
Bebek raja adalah bebek hasil perkawinan silang antara bebek jenis Alabio dengan bebek Mojosari, maka sering disebut juga sebagai bebek Pedaging MA. Jenis pejantan biasanya memiliki ciri khas bulu berwarna cokelat kehitaman dengan bulu suri pada sayap berwarna biru kehitaman.
Sedangkan jenis betinanya berwana cokelat kemerahan. Bebek ini diunggulkan untuk menjadi bebek pedaging dikarenakan pertumbuhannya yang lebih cepat dan dagingnya yang lebih tebal. Dengan sistem pemeliharaan yang intensif, bebek sudah siap untuk dipotong saat sudah berumur 6 bulan dengan bobot rata-ratanya sekitar 1,2-1,4 kg dengan persentase karkasnya 60-65 %. Bebek ini juga bisa menghasilkan telur sekitar 250 butir per tahunnya dengan berat per butirnya 69,7 gram. Selain itu, bebek raja juga tahan terhadap penyakit, tidak mudah stres dan mudah beradaptasi pada lingkungan baru.
7. Bebek Rambon
Bebek ini berasal dari Cirebon atau Karawang, merupakan hasil perkawinan silang bebek Cirebon dan bebek Alabio. Didapatkanlah bebek jenis Rambon yang rasa dagingnya lebih enak dan produksi telur yang banyak. Bebek ini banyak ditemui di sepanjang pantai utara pulau jawa: Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal sampai ke Semarang.
Ciri bebek ini adalah warna bulunnya yang cenderung coklat mengkilap dan paruhnya agak kehitaman. Bentuk tubuhnya tinggi ramping seperti botol dengan leher yang agak panjang dan mata yang bening cerah. Hasil telur bebek Rambon mampu mencapai 260 butir per tahunnya dengan warna telur hijau kebiru-biruan dan puncak produksinya pada umur 1,5 tahun. Bobot bebek ini bisa mencapai 1,3 kg dalam kurun waktu 2 bulan.
8. Bebek Turi atau Mataram
Bebek ini berasal dari daerah Yogyakarta, tepatnya Desa Turi, Kabupaten Bantul. Bebek ini juga terkenal dengan nama bebek Mataram karena dianggap sebagai peninggalan dari kerajaan Mataram dulu. Bebek Mataram sendiri adalah jenis bebek hasil persilangan dari beberapa bebek lokal dan bebek impor. Dibandingkan dengan bebek lokal lainnya, bebek turi ukurannya lebih kecil, bentuk badannya lebih langsing dan termasuk bebek tipe ringan.
Sama seperti bebek lokal lainnya, warna bulu bebek turi digunakan untuk membedakan kategorinya. Seperti: hitam atau ireng, bosokan atau coklat kehitaman, putih dan branjangan atau coklat kemerahan. Bebek yang berwarna branjangan adalah jenis populasi yang terbanyak.
Produksi telur bebek Turi sekitar 200 butir per tahunnya dengan umur paling produktifnya adalah 1,5 tahun. Pejantan bebek Turi bisa punya berat badan sampai 2,2 kg dalam waktu 2-3 bulan. Memelihara bebek jenis ini memang banyak keuntungannya, seperti: tidak banyak menghabiskan pakan, mudah digembalakan, jumlah telurnya banyak dan rasa dagingnya enak untuk dikonsumsi.
9. Bebek Magelang
Bebek ini berasal dari Magelang, Jawa tengah. Ciri khas dari pejantannya adalah paruhnya yang berwarna hitam dan panjang serta melebar pada bagian ujungnya. Sedangkan betinanya punya bentuk kaki yang pendek dan berwarna hitam. Biasanya warna bulu bebek Magelang itu kecoklatan, dari coklat muda hingga coklat tua kehitaman dan ciri khasnya adalah warna putih melingkar di lehernya seperti kalung sehingga bebek ini juga sering di sebut bebek Kalung.
Bebek ini termasuk bebek petelur yang berkualitas, mampu menghasilkan telur sebanyak 200-230 butir per ekornya dalam setahun.
10. Bebek PMP
Bebek ini adalah golongan bebek pedaging, sesuai dengan namanya bebek ini adalah hasil dari perkawinan silang bebek Peking dengan bebek Mojosari Putih. Maka terciptalah bebek PMP, bebek yang mampu menghasilkan karkas berukuran sedang sampai besar dengan kualitas daging yang tinggi. Kehadiran jenis bebek ini diharapakan mampu mengurangi penggunaan bebek petelur dalam upaya penyediaan serta pemenuhan dari daging bebek dan diharapkan dapat menjadi subtitusi daging bebek impor.
Bebek ini berbulu putih, sehingga warna dari kulit karkasnya juga bersih dan cerah. Berat badannya mencapai 2-2,5 kg pada umur 10 minggu atau 2,5 bulan. Bebek jenis PMP ini apabila dikawinsilangkan dengan Entok jantan dapat menghasilkan bebek Serati yang bobot badannya mencapai 3 kg bahkan lebih pada umur 10 minggu atau 2,5 bulan. Bebek ini juga mulai menghasilkan telur pada usia 5,5-6 bulan.
11. Bebek Khaki Campbell
Bebek ini merupakan hasil persilangan dari bebek Jawa dan bebek Roven dari Prancis. Bebek ini memiliki bentuk badan yang cenderung horizontal dan bulunya yang berwarna Khaki atau hijau pekat sedangkan bagan bawahnya berwarna hitam. Badannya melebar tapi tidak begitu panjang, kepalanya agak tegak dan panjang. Punya paruh yang panjang, melebar dan hampir lurus. Matanya berwarna coklat tua dan waspada dengan leher yang sedikit panjang dan hampir tegak. Sayapnya terletak tinggi serta merapat ke tubuh dan kakinya sedikit panjang yang terletak di belakang tubuh.
Jenis yang satu ini merupakan jenis bebek petelur yang terbaik karena satu ekor bebek Khaki Campbell mampu bertelur sebanyak 300-355 butir per tahunnya, dengan bobot sekitar 2-2,5 kg per ekor. Telurnya memang banyak, tapi ukurannya agak sedikit lebih kecil. Bebek ini punya daya tahan hidup yang lebih kuat, bisa berkembang dimana-mana, sangat aktif dan dengan makanan yang baik serta teratur bisa bertelur menjelang umur 6 bulan.
12. Bebek Indian Runner
Bebek ini sewaktu berjalan tubuhnya tegap dan dapat berjalan jauh jika ingin digiring dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya warna bulunya merah tua atau coklat dan ada juga yang bertotol-totol coklat, sedangkan warna lainnya adalah putih bersih, putih kekuningan, abu-abu hitam dan campuran. Dilihat dari bagian depan badannya langsing seperti botol, mulai dari kepala, leher dan badan. Bentuk kepalanya kecil mungil, matanya bersinar terang, lehernya langsing serta bulat tegak, sayapnya merapat pada badan dan ujungnya tersusun rapih di atas pangkal ekor.
Kapasitas produksi telurnya di Eropa mencapai 250-300 butir per tahunnya, sedangkan di Indonesia 140-250 butir telur per tahunnya. Berat per butir telurnya sekitar 65-70 gram dengan warna kulit telur hijau kebiru-biruan. Jenis ini tidak mengerami telurnya dan jika diberi makanan yang baik serta cukup dapat mulai bertelur pada umur kurang lebih 6 bulan.
13. Buff Duck atau Buff Orpington
Bebek ini berasal dari inggris, walaupun termasuk jenis bebek petelur tapi kadang juga digolongkan sebagai jenis yang dwi fungsi. Bebek ini berasal dari inggris dan diberi nama Buff karena warna bulunya yang kuning tua hingga berwarna seperti kulit kerbau. Ada juga jenis lainnya Blue Orpington dan Black Orpington.
Merupakan keturunan dari bebek Aylesbury, Indian Runner, Cayuga dan Rouen yang disilangkan kemudian diseleksi secara cermat dan menghasilkan sifat-sifat yang baik. Buff Duck merupakan petelur yang baik dan badannya yang besar, sehingga digolongkan dwi guna atau dwi fungsi.
Cirinya adalah paruh yang kuning pada pejantan dan jingga kecoklatan pada betinanya, matanya berwarna coklat dengan pupil berwarna biru dan kakinya berwarna jingga.
14. Bebek Pegagan
Bebek ini berasal dari Kecamatan Tanjung Raja, Inderalaya serta Pamulutan di kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dan penamaan bebek Pegagan sendiri diambil dari nama suku di daerah tersebut. Bebek jantannya punya warna bulu hitam yang mengkilat di bagian kepala, sayap serta ekor, sedangkan bulu badannya berwarna putih keabuan. Betinanya punya warna bulu yang gelap hingga kehitaman dan bagian sayapnya berwarna biru mengkilap. Bebek ini mampu bertelur sekitar 220 butir per tahunnya dan bobot tubuh bisa mencapai 2,1 kg dalam waktu 2-3 bulan.
Comments
Post a Comment