Memilih Telur Yang Baik Untuk Ditetaskan
Apabila kita ingin menetaskan telur itik tentunya kita harus mengerti dan menguasai jalannya proses penetasan dari memasukkan telur kedalam mesin, proses pembalikan sampai masa penetasan, Hal yang tak kalah penting adalah pemilihan telur. Pemilihan telur juga berpengaruh besar dalam proses penetasan telur.
Maka dari itu kali ini saya akan membahas cara memilih telur yang baik untuk di tetaskan.
Fertilisasi
Untuk mengetahui telur yang fertile tidak bisa dilihat secara kasat mata. Kecuali kita sudah memasukkanya ke dalam mesin tetas selama 3 hari. Bagi yang sudah ahli hanya perlu 24 jam saja. Ketika diteropong kita akan melihat titik putih kecil menggumpal.
Kalau kita membeli telur buat ditetaskan perlu dipastikan telur-telur itu berasal dari indukan dengan rasio pejantan dan betina yang sesuai. Berdasarkan pengalaman peternak, dari populasi bebek dengan pejantan 2: 40 akan didapat 70%-80% telur bebek yang fertil. Untuk menaikkan fertilitas, rasio pejantan bebek yang ideal adalah 1: 8.
Maka tidak heran jika telur tetas akan dihargai lebih mahal dari telur konsumsi karena ada beaya cost tambahan untuk pakan pejantan.
Bentuk telur
Ketebalan cangkang
Warna
Warna kerabang yang sangat biru menandakan cangkang telur yang tebal, adapun warna yang pias/pucat dan penuh bercak menandakan cangkang telur yang tipis. Pilihlah warna telur bebek yang normal, agak kebiru-biruan.
Warna kuning telur
Kebersihan
Kotoran yang menempel adalah surga bagi bakteri pengurai yang jika masuk melalui pori-pori telur akan membuat telur membusuk dalam mesin penetas. Sering kita temui telur yang meledak dalam penetasan. Perhatikan alas kandang bebek kita. Jaga dari hal-hal yang membuat telur kotor.
Adapun bila terpaksa kita mendapatkan telur yang kotor, sebelum masuk iknkubator, usap telur dengan lap bersih yang telah dicelupkan ke air hangat. TELUR JANGAN DICUCI.
Berat
Berat telur itik yang ideal untuk di tetaskan adaalah 50 – 60 gr.
Daya simpan
Telur dengan bentuk ,berat dan kulit telur yang baik, belum tentu pasti menghasilkan daya tetas yang pasti bagus. Ada kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi baikburuk daya tetas telur. Oleh karenanya harus di perhatikan beberapa kaidah di bawah ini.
1. Telur tetas yang disimpan pada temperature sangat panas atau sangat dingin, mengakibatkan kerusakan embrio telur. Suhu ideal menyimpan telur 15Celsius atau 60-75F.
2. Posisi peletakan telur adalah ujung runcing di bawah, ujung tumpul diatas. Jika letak telur kebalikkannya maka kantung udara dalam telur akan mendesak keatas, yang mengakibatkan stabilitas isi telur tidak ideal.
3. Kelembapan dalam ruangan penyimpan telur tetas akan mencegah penguapan air dari dalam telur dan ini berarti mencegah membesarnya kantung udara dalam telur.
4. Umur simpan telur 7 hari masih bisa di harapkan daya tetasnya, tapi umur telur terbaik untuk masuk mesin tetas adalah 4 – 5 hari, dengan daya tetas terbaik.
5. Kulit telur yang terlalu kotor sebaiknya tidak usah ditetaskan, hasilnya tidak akan baik. Kotoran feces pada kulit telur menghambat respirasi perputaran udara segar dari dalam telur atau dari luar kedalam telur. Jika hal ini terjadi embrio kekurangan udara segar sehingga rentan mati
Yang membedakan telur konsumsi dan telur tetas adalah fertilitas. Untuk telur konsumsi tidak mutlak diperlukan peran pejantan. Bahkan malah tidak dianjurkan karena telur yang fertile akan menimbulkan masalah tersendiri. Daya simpan telur akan pendek karena telur akan cepat membusuk.
Untuk mengetahui telur yang fertile tidak bisa dilihat secara kasat mata. Kecuali kita sudah memasukkanya ke dalam mesin tetas selama 3 hari. Bagi yang sudah ahli hanya perlu 24 jam saja. Ketika diteropong kita akan melihat titik putih kecil menggumpal.
Kalau kita membeli telur buat ditetaskan perlu dipastikan telur-telur itu berasal dari indukan dengan rasio pejantan dan betina yang sesuai. Berdasarkan pengalaman peternak, dari populasi bebek dengan pejantan 2: 40 akan didapat 70%-80% telur bebek yang fertil. Untuk menaikkan fertilitas, rasio pejantan bebek yang ideal adalah 1: 8.
Maka tidak heran jika telur tetas akan dihargai lebih mahal dari telur konsumsi karena ada beaya cost tambahan untuk pakan pejantan.
Comments
Post a Comment